mulyasadalam lestari, 2012:8 keunggulan bahan ajar sebagai berikut, a berfokus pada kemampuan individual siswa, karena pada hakikatnya siswa memiliki kemampuan untuk bekerja sendiri dan lebih bertanggung jawab atas tindakan-tindakannya. b adanya kontrol terhadap hasil belajar mengenai penggunaan standar kompetensi dalam setiap bahan ajar yang IkaLestari. Tujuan Pembuatan Bahan Ajar. 1. Memenuhi kebutuhan anak didik sesuai kurikulum. 2. Membantu memberikan alternatif bahan ajar untuk anak didik. 3. Memudahkan guru dalam melaksanakan pembelajaran. Fungsi Bahan Ajar Menurut Pihak yang Menggunakan. Meskipundemikian, bahan ajar e-learning juga memiliki kekurangan, antara lain: Belum semua wilayah tersedia komputer, listrik, fasilitas internet. Guru dituntut mengetahui teknik pembelajaran yang menggunakan teknologi informasi dan komunikasi. Kecenderungan mengabaikan aspek akademik atau aspek sosial. MengidentifikasiKekurangan dan Kelebihan Buku Bahan Ajar Siswa SMA Buku Mengenal Bahasa Jepang 2. y Kekurangan 1. Meskipun terdapat gambar namun gambar yang tersaji tidak menarik dan bentuk tulisan yang digunakan terlihat membosankan. 2. Daftar kosa kata terdapat di bagian belakang buku sehingga bagi pengguna buku tidak efektif. Membantusiswa menerima bahan ajar alternatif, selain buku pelajaran yang terkadang sulit diperoleh. Memudahkan guru dalam melaksanakan pembelajaran. Bentuk Bahan Ajar Bahan ajar cetak (printed), yaitu serangkaian bahan berbasis kertas yang dapat digunakan untuk belajar atau memberikan informasi. Bahanajar cetak juga memiliki beberapa kekurangan yaitu tidak mampu mempresentasikan gerakan, penyajian materi bersifat linear, dan sulit memberikan bimbingan kepada pembacanya. Bahan ajar noncetak juga memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan. UDwsO. 100% found this document useful 2 votes5K views5 pagesDescriptionpengembangan handoutOriginal Title2. Karakteristik, Kelebihan, Kelemahan HandoutCopyrightΒ© Β© All Rights ReservedAvailable FormatsDOC, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?100% found this document useful 2 votes5K views5 pagesKarakteristik, Kelebihan, Kelemahan HandoutOriginal Title2. Karakteristik, Kelebihan, Kelemahan HandoutJump to Page You are on page 1of 5 You're Reading a Free Preview Page 4 is not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime. 35 depan kelas. Keterangan-keterangan, uraian-uraian yang harus disampaikan, dan informasi yang harus disajikan tenaga pengajar dihimpun di dalam bahan ajar. Dengan demikian, tenaga pengajar akan dapat mengurangi aktivitas untuk menjelaskan sehingga memiliki banyak waktu untuk membimbing pemelajar dalam melakukan aktivitas pembelajaran. Kedua, bahan ajar berkedudukan sebagai alat atau sarana untuk mencapai standar kompetensi dan kompetensi dasar. Ketiga, bahan ajar juga merupakan wujud pelayanan satuan pendidikan terhadap peserta didik. Siswa berhadapan dengan bahan yang terdokumentasi dan berhubungan dengan informasi yang konsisten sehingga bagi siswa yang cepat belajar, akan dapat mengoptimalkan kemampuannya dengan mempelajari bahan ajar tersebut. Sebaliknya, bagi siswa yang lambat belajar, akan dapat mempelajari bahan ajar secara berulang-ulang. Dengan demikian, optimalisasi pelayanan belajar terhadap siswa dapat terselenggara dengan baik melalui penggunaan bahan ajar . Bahan ajar disusun dengan tujuan 1 menyediakan bahan ajar yang sesuai dengan tuntutan kurikulum dengan mempertimbangkan kebutuhan siswa yaitu bahan ajar yang disusun sesuai dengan karakteristik dan setting atau lingkungan sosial siswa 2 membantu siswa dalam memperoleh alternative bahan ajar disamping buku teks yang terkadang sulit diperoleh 3 memudahkan guru dalam melaksanakan pembelajaran. Materi pembelajaran instructional materials adalah pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang harus dipelajari siswa dalam rangka mencapai standar kompetensi yang telah ditentukan. Secara terperinci, jenis-jenis materi pembelajaran terdiri dari pengetahuan fakta, konsep, prinsip, prosedur, keterampilan, dan sikap atau nilai. Prinsip-prinsip dalam pemilihan materi pembelajaran meliputi a prinsip relevansi, b konsistensi, dan c kecukupan. Prinsip relevansi artinya materi 36 pembelajaran hendaknya relevan memiliki keterkaitan dengan pencapaian standar kompetensi dan kompetensi dasar. Prinsip konsistensi artinya adanya keajegan antara bahan ajar dengan kompetensi dasar yang harus dikuasai siswa . Misalnya, kompetensi dasar yang harus dikuasai siswa empat macam, maka bahan ajar yang harus diajarkan juga harus meliputi empat macam. Prinsip kecukupan artinya materi yang diajarkan hendaknya cukup memadai dalam membantu siswa menguasai kompetensi dasar yang diajarkan. Materi tidak boleh terlalu sedikit, dan tidak boleh terlalu banyak. Jika terlalu sedikit akan kurang membantu mencapai standar kompetensi dan kompetensi dasar. Sebaliknya, jika terlalu banyak akan membuang-buang waktu dan tenaga yang tidak perlu untuk mempelajarinya Neti,2010 109 Pengembangan materi pembelajaran guru harus mampu mengidentifikasi materi pembelajaran dengan mempertimbangkan 1 potensi peserta didik. 2 relevansi dengan karakteristik daerah. 3 tingkat perkembangan fisik, intelektual, emosional, social dan spiritual peserta didik. 4 kebermanfaatan bagi peserta didik. 5 struktur keilmuan. 6 aktualitas, kedalaman, dan keluasan materi relevansi dengan kebutuhan siswa dan tuntutan lingkungan. 8 alokasi waktu. Pengembangan bahan ajar juga harus memperhatikan aspek cakupan materi ajar, jenis-jenis materi dan urutan dari materi ajar. Penentuan cakupan atau ruang lingkup materi pembelajaran juga harus memperhatikan apakah materi berupa aspek kognitif fakta, konsep, prinsip, prosedur ataupun aspek sikap dan nilai mapun aspek psikomotorik, karena jika telah terimplementasikan dalam proses pembelajaran, maka tiap-tiap jenis uraian materi tersebut memerlukan strategi dan media pembelajaran yang berbeda-beda. Selain memperhatikan jenis materi juga harus memperhatikan prinsip-prinsip yang perlu digunakan dalam menentukan cakupan materi yang menyangkut keluasan dan kedalaman materi. Keluasan mencakup berarti banyaknya materi yang dimasukkan dalam suatu pembelajaran dan kedalaman menyangkut rincian konsep yang terkandung didalamnya yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang dalam kehidupan sehari-hari hampir setiap hari kita menggunakan bahan pembelajaran tercetak seperti buku pelajaran, modul, hand out, atau pun LKS. Jadi sudah tidak asing lagi dengan istilah-istilah tersebut, apalagi saat kita akan mengulas tentang bahan ajar cetak untuk pembelajaran. Bahan ajar cetak merupakan bahan pembelajaran yang sangat umum digunakan oleh para guru/instruktur, walaupun masih sedikit sekali para guru yang memiliki kemampuan untuk mengembangkannya. Biasanya karena para guru sudah terbiasa menggunakan bahan pembelajaran cetak yang sudah jadi dan beredar luas di pasaran. Sangat penting jika para guru memiliki pengetahuan dan kemampuan yang memadai tentang bahan pembelajaran cetak yang baik untuk menunjang proses pembelajaran. Apa bahan ajar cetak itu? Bahan ajar cetak dapat diartikan sebagai perangkat bahan yang memuat materi atau isi pelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran yang dituangkan dengan menggunakan teknologi cetak. Suatu bahan pembelajaran cetak memuat materi yang berupa ide, fakta, konsep, prinsip, kaidah atau teori yang tercakup dalam mata pelajaran sesuai dengan disiplin ilmunya serta informasi lainnya dalam pembelajaran. Bahan ajar tidak sama dengan buku teks. Kalau buku teks bersifat umum dan cuma memuat materi pelajaran saja, maka bahan ajar cetak tidak begitu. Bahan ajar cetak lebih bersifat khusus dan lengkap. Artinya khusus bagi siapa bahan ajar tersebut ditujukan sehingga sangat sesuai dengan calon penggunanya dan lengkap berarti hal-hal yang dipandang perlu dalam proses pembelajaran juga dicantumkan pada bagian karakteristik bahan ajar cetak tersebut. Selain itu penyusunannya harus sesuai dengan kurikulum sekolah yang digunakan. Menurut DIKTI β€œbahan ajar merupakan bahan atau materi pembelajaran yang disusun secara sistematis yang digunakan guru dan siswa dalam KBM, sedangkan buku teks merupakan sumber informasi yang disusun dengan struktur dan urutan berdasar bidang ilmu tertentu. Kalau Kemp dan Dayton berpendapat bahwa bahan ajar cetak didefinisikan sebagai sejumlah bahan yang disiapkan dalam kertas yang dapat berfungsi untuk keperluan pembelajaran atau penyampaian informasi. B. Rumusan Masalah 1. Jelaskan pengertian bahan ajar cetak ? 2. Jelaskan kelebihan dan kekurangan bahan ajar ? 3. Jelaskan variabel dalam evaluasi bahan ajar ? C. Tujuan Tujuan dari makalah evaluasi bahan ajar cetak adalah mengetahui informasi mengenai evaluasi bahan ajar cetak serta Menambah pengetahuan tentang bahan ajar cetak. D. Manfaat 1. Dapat mengetahui apa itu bahan ajar cetak. 2. Dapat mengetahui kelebihan dan kekurangan dari bahan ajar cetak. 3. Dapat mengetahui variabel dalam evaluasi bahan ajar cetak. BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Bahan Ajar Cetak Media adalah saluran komunikasi diturunkan dari bahasa latin yang artinya perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima Sadiman, 2006. Contohnya film, televisi, diagram, bahan cetak, komputer dan pengajar. Bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu guru/instruktor dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Bahan ajar cetak menurut Kemp dan Dayton 1985 didefinisikan sebagai sejumlah bahan yang disiapkan dalam kertas yang dapat berfungsi untuk keperluan pembelajaran atau penyampaian informasi. Bahan ajar cetak dapat diartikan sebagai perangkat bahan yang memuat materi atau isi pelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran yang dituangkan dengan menggunakan teknologi cetak. Bahan ajar cetak atau buku yang berisi tujuan belajar, metode, materi dan evaluasi yang berfungsi untuk mempermudah siswa belajar, bisa diukur kualitasnya dengan beberapa kriteria penilaian. kriteria ini bisa menjadi pertimbangan guru untuk memilih buku yang akan digunakan untuk siswanya. Ada dua kategori kualitas bahan ajar cetak 1. Format Buku Tampilan secara umum Ukuran dan warna Keterbacaan huruf Kualitas penjilidan Bagus tidaknya lay out Ketepatan ilustrasi Heading Index Kualitas kertas 2. Pengorganisasian dan Isi Konsistensi pengorganisasian dan penekanan pembelajaran sesuai standar sekolah Konsistensi cara pandang buku dengan prinsip prinsip utama mata pelajaran Penggunaan pemicu berpikir kritis Menstimulasi siswa untuk menyusun tujuannya sendiri dan melakukan evaluasi sendiri Penggunaan materi materi yang memungkinkan belajar memecahkan masalah Adanya program lanjutan Kejelasan dan pendeknya penjelasan Kemenarikan Ketersediaan alat ukur pencapaian siswa Pengorganisasian isi bab Bisa diadaptasikan untuk situasi kelas maupun individu Tingkat tantangan yang diberikan pada siswaa Kegunaan pada siswa yang mampu belajar cepat Kegunaan pada siswa yang belajarnya lambat Ketersediaan penilaian secara kuantitas dan kualitas pada tiap ketrampilan Adanya review dan tindak lanjut untuk meningkatkan retens B. Kelebihan dan Kelemahan Bahan Ajar Cetak Bahan ajar cetak , seperti juga bahan ajar yang menggunakan media lain, mempunyai aspek positif yang menyebabkan bahan ajar cetak dipilih dan digunakan dalam proses pembelajaran. Aspek positif ini tidak muncul begitu saja, tetapi perlu ditunjang oleh langkah-langkah terstruktur sehingga aspek positif ini dapat muncul dalam bahan ajar cetak yang kita mengenai aspek positif dari bahan ajar cetak ini berguna baik pada saat kita memilih atau mengembangkan bahan ajar cetak tetapi juga bermanfaat pada saat kita melakukan evaluasi terhadap produk bahan ajar cetak. Pada saat melakukan evaluasi , Anda diharapkan cukup jeli melihat kehadiran aspek positif dalam produk yang dievaluasi. Aspek positif bahan ajar cetak dikemukan oleh Bates 1985 dan Heinich 1996 sebagai berikut Media cetak merupakan media yang paling mudah diperoleh dan lebih sederhana dibandingkan program komputer Bates, 1985, dapat dipelajari dan dibaca di mana saja dan kapan saja, tidak perlu alat khusus dan mahal untuk memanfaatkannya. 2. Dari sudut pengajaran Bahan ajar cetak lebih unggul dibanding bahan ajar jenis lain karena bahan ajar cetak merupakan media yang canggih dalam hal mengembangkan kemampuan peserta didik untuk belajar tentang fakta dan mampu memahami prinsip-prinsip umum dan abstrak dengan menggunakan argumentasi yang logis. 3. Dari sudut kualitas penyampaian Bahan ajar cetak dapat memaparkan kata-kata , angka-angka, notasi musik, gambar dua dimensi, serta diagram. Jika biaya bukan merupakan masalah maka media cetak dapat dipresentasikan lengkap dengan illustrasi yang berwarna. 4. Dari sudut penggunaan Bahan ajar cetak bersifat self sufficient di mana untuk menggunakannya tidak diperlukan alat lain, mudah dibawa karena bentuknya kecil dan ringan, informasi di dalamnya dapat dengan cepat diakses dan mudah dibaca secara sekilas oleh penggunanya. 5. Dari sudut ekonomi Bahan ajar cetak relatif murah untuk diproduksi atau dibeli dan dapat digunakan berulang-ulang. Di samping itu, pengirimannya relatif lebih mudah, efisien, cepat dan ongkosnya relatif lebih murah. Di samping mempunyai sisi positif, maka bahan ajar juga mempunyai sisi negatif atau kelemahan-kelemahan . Kelemahan bahan ajar cetak antara lain tidak mampu mempresentasikan gerakan , pemaparan materi bersifat linear, tidak mampu mempresentasikan kejadian secara berurutan. sulit memberikan bimbingan kepada pembacanya yang mengalami kesulitan memahami bagian tertentu dari bahan ajar tersebut. sulit memberikan umpan balik untuk pertanyaan yang diajukan yang memiliki banyak kemungkinan jawaban atau pertanyaan yang membutuhkan jawaban yang kompleks dan mendalam. tidak dapat mengakomodasi peserta didik dengan kemampuan baca terbatas karena bahan ajar cetak ditulis pada tingkat baca tertentu. memerlukan pengetahuan prasyarat agar peserta didik dapat memahami materi yang dijelaskan. Peserta didik yang tidak memenuhi asumsi pengetahuan prasyarat ini akan mengalami kesulitan dalam memahami. cenderung digunakan sebagai hafalan. Ada sebagian guru yang menuntut peserta didiknya untuk menghafal data, fakta, dan angka. Tuntutan ini akan membatasi penggunaan bahan ajar cetak hanya sebatas alat bantu menghafal. kadangkala memuat terlalu banyak terminologi dan istilah sehingga dapat menyebabkan beban kognitif yang besar kepada peserta didik. presentasi satu arah karena bahan ajar cetak tidak interaktif sehingga cenderung digunakan dengan pasif, tanpa pemahaman yang memadai. Anderson 1994 menguraikan kelebihan dan keterbatasan bahan ajar cetak sebagai berikut Kelebihan Siswa dapat berhenti sewaktu-waktu untuk melihat sumber lain, misalnya kamus, buku acuan, menggunakan kalkulator dll. Siswa dapat belajar sesuai dengan kecepatan masing-masing. Media umumnya mudah dibawa, sehingga dapat digunakan dimana saja. Instruktur dan siswa dapat dengan mudah mengulangi materi pelajaran. Gambar atau foto hitam putih dapat diadaptasikan ke halaman cetak Materi pelajaran dapat diproduksi secara ekonomis, dapat didistribusikan dengan mudah, mudah diperbaiki. Keterbatasan Mencetak media memerlukan waktu yang cukup lama Mencetak foto atau gambar berwarna memerlukan biaya mahal SUkar menampilkan gerak di halaman media cetak Pelajaran yang telalu panjang disajikan dengan media cetak cenderung untuk mematikan minat dan menyebabkan kebosanan Tanpa perawatan yang baik, media cetak akan cepat hilang, rusak atau musnah Sebagai bahan ajar, jenis bahan ajar cetak memiliki keuntungan dan kekurangan tersendiri. Keuntungan bahan ajar cetak ialah Availability. Bahan ajar cetak tersedia dalam beragam topic dan format Flexibility. Bahan ajar cetak mudah diadaptasi untuk beragam tujuan dan dapat digunakan beragam lingkungan cukup cahaya. Portability. Bahan ajar cetak mudah dibawa dari satu tempat ke tempat lain dan tidak membutuhkan sumber arus listrik User friendly. Bahan ajar cetak mudah digunakan tidak memerlukan usaha khusus. Economical. Bahan ajar cetak relative murah untuk diproduksi atau dibeli serta dapat digunakan kembali sewaktu-waktu. Sedangkan kekurangan bahan ajar cetak ialah Reading level. Salah satu masalah yang dihadapi dalam penggunaan bahan ajar cetak ialah tingkat kemampuan membaca siswa yang beragam. Beberapa siswa yang bukan pembaca atau memiliki hambatan dalam membaca mengalami masalah ini. Prior knowledge. Biasanya bahan ajar cetak dalam bentuk buku teks ditulis untuk pembaca umum. Bagi pembaca yang memiliki hambatan dalam pengetahuan awal/prasyarat akan mengalami kesulitan dalam memahami bacaan. Memorization. Beberapa guru sering meminta siswa untuk mengingat banyak fakta dan definisi. Praktek ini menyebabkan bahan ajar cetak sebagai alat bantu menghafal belaka. Vocabulary. Beberapa buku teks menggunakan banyak terminology kata dan konsep yang sulit dipahami dan kurangnya penjelasan. One-way presentation. Sebagian besar bahan ajar cetak kurang interaktif sehingga bersifat passive. Variabel dalam Evaluasi Media Cetak Untuk memberikan hasil yang optimal maka dalam melakukan evaluasi bahan ajar khususnya bahan ajar cetak diperlukan pendekatan yang sistematis dan terencana. Idealnya, evaluasi dilakukan untuk semua aspek yang menyangkut kualitas bahan ajar cetak materi, biaya, dan distribusi. Meskipun demikian , adakalanya kita tidak dapat melakukan evaluasi yang lengkap karena alasan kebutuhan atau kendala lain. Alasan-alasan ini Yang menyebabkan dikembangkan beragam format alat bantu dalam evaluasi. Setiap format evaluasi memiliki fokus utama yang disesuaikan dengan alasan dilakukannya evaluasi. Di samping itu, format evaluasi juga dikembangkan dengan memperhatikan media bahan ajarr yang dievaluasi. Format untuk bahan ajar cetak tentu memiliki perbedaan dengan format yang digunakan untuk mengevaluasi bahan ajar noncetak. Format yang berbeda akan memberikan hasil yang berbeda. Hasil yang berbeda bukan berarti format yang satu lebih baik dari format yang lain. Yang lebih perlu diperhatikan adalah tindak lanjut dari hasil evaluasi yang kita lakukan. Evaluasi bahan ajar cetak merupakan salah satu langkah dalam siklus pengembangan bahan ajar. Dengan selesainya evaluasi belum berarti siklus sudah dilengkapi. Masih ada satu langkah yang perlu dilakukan yaitu merevisi atau menyempurnakan bahan ajar cetak sesuai dengan hasil evaluasi. Sebelum mulai membahas format yang dapat digunakan untuk melakukan evaluasi bahan ajar cetak, Anda harus menjawab tiga pertanyaan berikut ini. Apa yang akan dievaluasi? Apakah akan mengevaluasi bahan ajar siap pakai yang ada di pasar misalnya leaflet, pamlet,poster atau bahan ajar yang Anda kembangkan sendiri. Siapa yang akan dilibatkan dalam mengevaluasi bahan ajar?. Apakah akan melibatkan peserta didik sebagai evaluator atau hanya melibatkan Anda sendiri?. Aspek apa yang akan dievaluasi?. Apakah fokus akan ditekankan pada salah satu aspek misalnya keterbacaan, perwajahan, biaya atau keseluruhan aspek? Untuk bahasan kali ini, akan diberikan tiga format. Format mana yang akan digunakan tergantung dari jawaban Anda terhadap tiga pertanyaan tersebut. Format 1. Rambu-rambu Evaluasi Bahan Ajar Cetak Jenis Bahan Ajar Cetak Modul/Handout/Lembar kerja. Judul Standar Kompetensi/ Kompetensi Dasar No. Variabel Indikator Hasil Evalusi Ya Tidak 1. Kecermatan Isi 1. Valid 2. Selaras nilai sosial 3. Mutakhir 2. Ketepatan Cakupan Isi 1. Keluasan sesuai dengan tujuan instruksional 2. Kedalaman sesuai dengan tujuan instruksional 3. Keutuhan konsep 3. Ketercernaan 2. Runtut 3. Cukup contoh & ilustrasi 4. Format konsisten 5. Ada penjelasan relevansi 6. Ada penjelasan manfaat 4. Penggunaan Bahasa 1. Ragam bahasa komunikatif 2. Kata singkat dan lugas 3. Ada daftar senarai 4. Kalimat efektif 5. Paragraf memiliki gagasan utama 6. Kalimat-kalimat dalam paragraf terpadu 7. Kalimat-kalimat dalam paragraf koheren 5. Perwajahan 1. Narasi tidak terlalu padat 2. Ada bagian kosong 3. Kalimat pendek 4. Grafik dan gambar bermakna 5. Penomoran benar 6. Penomoran konsisten 7. Huruf menarik 8. Huruf tidak membingungkan 9. Ada alat bantu dibagiab awal, pembahasan , dan akhir. 6. Illustrasi 1. Ada illustrasi 2. Illustrasi menarik 3. Illustrasi Komunikatif 7. Kelengkapan Komponen 1. Ada uraian 2. Ada latihan 3. Ada umpan balik 4. Ada penguatan Kesimpulan β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”- Format 2. Evaluasi Untuk Medium Cetak * Buku cetak, Modul, Pamflet, Manual Judul Sumber Tanggal Biaya Waktu Standar Kompetensi/ Kompetensi dasar Target Pembaca Ringkasan isi Prasyarat materi, kemampuan baca RATING TINGGI SEDANG RENDAH KOMENTAR Kesesuaian dengan kurikulum Akurasi dan kebaruan Kejelasan dan ketepatan bahasa Menimbulkan/menjaga motivasi Partisipasi pembelajar Kualitas teknik Bukti efektivitas Bebas bias Panduan pengguna Kesesuaian tingkat baca Kejelasan pengorganisasian Daftar isi/ indeks Kekuatan β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€” Kelemahan β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€” Langkah yang direkomendasikan β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”- β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”- —————–, ——————– ——————————– * Dimodifikasi dari Heinich, Molenda, Russel, dan Smaldino 1996. Format 3. Evaluasi Untuk Medium Cetak * foto, gambar, poster, kartun Judul Sumber Tanggal Harga Dimensi Standar Kompetensi/ Kompetensi Dasar Target Pembaca Ringkasan isi Praqsyarat materi, kemampuan baca RATING TINGGI SEDANG RENDAH KOMENTAR Kesesuaian dengan kurikulum Akurasi dan kebaruan Kejelasan dan ketepatan bahasa Menimbulkan/menjaga motivasi Partisipasi pembelajar Kualitas teknik Bukti efektivitas Bebas bias Panduan pengguna Kesesuaian tingkat baca Kejelasan pengorganisasian Daftar isi/indeks Kekuatan Kelemahan Langkah yang direkomendasikan ————————————————————————————————————————————————————————————————————– β€”β€”β€”β€”β€”-,————————– β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€”β€” Dimodifikasi dari Heinich, Molenda, Russel, dan Smaldino 1996. Perhatikan baik-baik ketiga format evaluasi bahan ajar cetak yang diberikan. Apakah Anda dapat membedakan format satu dengan format lainnya? Kalau Anda sudah dapat membedakan bagus! Pengetahuan ini akan sangat berguna pada saat Anda harus menentukan format yang akan dipilih dalam melakukan evaluasi bahan ajar. Tetapi untuk Anda yang belum dapat menangkap perbedaan ketiga format evaluasi ini, jangan berkecil hati . Dengan mengerjakan latihan-latihan yang diberikan, Anda pasti akan dapat memahami perbedaan ketiga format evaluasi tersebut. Setelah menjawab, dapatkah Anda memutuskan format mana yang akan digunakan? Jangan menyerah jika Anda belum dapat menentukan format evaluasi yang akan digunakan. Mari kita simulasikan kemungkinan jawaban yang dapat dibuat dan setelah itu kita menentukan format evaluasi yang akan digunakan. Jika Anda sudah dapat menentukan format evaluasi yang sesuai dengan kebutuhan Anda, simulasi ini dapat Anda manfaatkan untuk memperdalam pemahaman Anda. - Alternatif Jawaban pertama Bahan ajar yang akan dievaluasi adalah bahan ajar cetak yang dikembangkan sendiri, evaluasi dilakukan oleh Anda sendiri, dan evaluasi dilakukan untuk semua aspek. Format yang digunakan adalah Format 1 dan Format 2. - Alternatif Jawaban kedua Bahan ajar yang akan dievaluasi adalah bahan ajar cetak yang dikembangkan sendiri, evaluasi dilakukan oleh Anda sendiri, dan evaluasi untuk aspek tertentu. Format yang digunakan adalah Format 1 dengan cara hanya mengisi aspek yang dibutuhkan. - Alternatif Jawaban ketiga Bahan ajar yang akan dievaluasi adalah bahan ajar cetak yang dikembangkan oleh pihak lain, evaluasi dilakukan oleh Anda sendiri, dan evaluasi dilakukan untuk semua aspek. Format yang digunakan adalah Format 3. Nah, dapatkah Anda meneruskan dengan alternatif yang lain? Setelah Anda yakin dengan simulasi ini, silakan coba melakukan evaluasi terhadap modul, hand out, atau bahan ajar yang lain. Revisi Setelah menyelesaikan evaluasi terhadap bahan ajar cetak, langkah berikutnya melengkapi siklus pengembangan bahan ajar dengan memperhatikan secara seksama hasil yang didapat. Berikut ini ada beberapa pertanyaan yang idealnya Anda peroleh jawabannya setelah selesai mengevaluasi bahan ajar cetak Anda. Apakah Anda menemukan perbedaan antara apa yang Anda harapkan dapat dicapai dengan bahan ajar cetak Anda dengan apa yang secara nyata Anda dapatkan?. Bagaimana pengaruh bahan ajar cetak terhadap proses pembelajaran? Apakah Anda puas dengan produk bahan ajar cetak yang Anda evaluasi? Jika hasil evaluasi menunjukkan beberapa kelemahan, langkah apa yang akan dilakukan untuk menyempurnakannya? BAB III PENUTUP A. Simpulan Simpulan dari evaluasi bahan ajar cetak adalah 1. Bahan ajar cetak dapat diartikan sebagai perangkat bahan yang memuat materi atau isi pelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran yang dituangkan dengan menggunakan teknologi cetak. 2. Segi positif pemakaian bahan ajar cetak dapat dikelompokkan dalam lima aspek, yaitu a aspek media, b aspek pengajaran, c aspek kualitas penyampaian, d aspek penggunaan, dan e aspek ekonomi. 3. Segi negatif penggunaan bahan ajar cetak meliputi a ketidakmampuan mempresentasikan gerak, b kesulitan dalam pemberian bimbingan bagi peserta didik yang mengalami kesulitan dalam memahami materi, c kesulitan memberikan umpan balik, d memerlukan tingkat kemampuan baca tertentu, e memerlukan pengetahuan prasyarat, f kemungkinan digunakan sebagai alat menghafal, g memuat terlalu banyak terminologi, dan h cenderung pasif dan satu arah. 4. Untuk memberikan hasil yang optimal maka dalam melakukan evaluasi bahan ajar khususnya bahan ajar cetak diperlukan pendekatan yang sistematis dan terencana. B. Saran Semoga dengan adanya makalah ini teman-teman dapat memahami tentang masalah mengevaluasi bahan ajar cetak dan menambah pengetahuan kita tentang bahan ajar cetak. Page 2 Di era digital ini, media pembelajaran terus berkembang sebagai upaya mendukung pendidikan yang berkualitas. Penggunaan teknologi seperti media pembelajaran tentu memiliki kekurangan dan kelebihan. Oleh karena itu, guru sebagai seorang pendidik harus bijak dalam memaksimalkan kelebihan dan meminimalkan kekurangan yang ada. Lalu, apa saja kelebihan dan kekurangan jenis-jenis media pembelajaran yang ada? Simak informasinya berikut ini. Kelebihan dan Kekurangan Media Pembelajaran Audio Media audio sudah sering digunakan dalam proses pembelajaran sejak lama. Jenis media ini sangat cocok untuk siswa bertipe auditori. Contoh media audio di antaranya adalah radio, tape recorder, telepon, laboratorium bahasa, siniar podcast, musik, dan lain-lain. Berikut kelebihan media pembelajaran audio yang harus Anda simak Mengembangkan daya imajinasi siswa Merangsang partisipasi aktif siswa Memusatkan perhatian siswa Dapat diputar di mana saja Memberikan efisiensi dalam mata pelajaran Bahasa Namun, dari beberapa kelebihan di atas, media pembelajaran audio juga memiliki kekurangan berikut ini Komunikasi satu arah Daya jangkau terbatas Beberapa jenis media audio memiliki biaya produksi yang mahal Kelebihan dan Kekurangan Media Pembelajaran Visual Media pembelajaran visual akan menyajikan materi menggunakan alat proyeksi. Jenis media ini sangat sesuai untuk siswa yang mengutamakan indra penglihatan. Contoh media visual adalah foto, film, video, grafik, peta, dan lain-lain. Berikut Guraru jelaskan beberapa kelebihan media pembelajaran visual Meningkatkan keefektifan pencapaian tujuan pengajaran Menarik perhatian siswa sehingga proses pengajaran lebih mudah dan cepat Memperlancar pemahaman dan memperkuat ingatan Menumbuhkan minat siswa Memberikan gambaran lebih jelas terkait materi pelajaran Selain membahas mengenai kelebihan, Guraru juga akan membahas mengenai kekurangan media pembelajaran visual, di antaranya Memerlukan pengamatan lebih Informasi yang panjang dan rumit haruskan dibagi ke dalam beberapa bahan visual yang mudah dibaca serta dipahami Harus ada keserasian antara elemen-elemen visual dengan materi ajar Baca juga Bagaimana Penggunaan E-Learning Sebagai Media Pembelajaran? Kelebihan dan Kekurangan Media Pembelajaran Audio Visual Media pembelajaran audio visual akan menampilkan materi pembelajaran berupa suara dan gambar. Contoh media audio visual adalah TV, Youtube, film bersuara, dan lain-lain. Berikut kelebihan media pembelajaran audio visual Menarik minat siswa Memotivasi siswa untuk mempelajari materi lebih banyak Meningkatkan kecepatan belajar siswa dalam suatu pokok bahasan Kemampuan media ini dinilai lebih baik dan menarik karena menggabungkan dua unsur, yaitu audio dan visual Audio visual menjadi materi pembelajaran yang menarik dan banyak dipakai oleh guru. Namun, media ini tetap memiliki kekurangan berikut ini Terlalu menekankan pada penguasaan materi daripada proses pengembangan masalah Tidak semua media audio visual sesuai dengan materi pembelajaran Biaya produksi yang mahal Kelebihan dan Kekurangan Media Pembelajaran 3D Di era kemajuan teknologi, media pembelajaran 3D semakin disukai sebagai materi ajar karena dinilai lebih menggambarkan peristiwa atau benda secara nyata. Contoh media pembelajaran 3D di antaranya motion graphic, video animasi, diorama, dan lain-lain. Berikut kelebihan media 3D yang harus guru ketahui Memberikan pengalaman secara langsung Penyajian secara konkrit dan menghindari verbalisme Menunjukkan objek secara utuh baik Menarik minat siswa untuk memahami dan berpikir Menunjukkan alur suatu proses secara jelas Selain kelebihan di atas, media pembelajaran 3D juga mempunyai kekurangan berikut ini Biaya pembuatan mahal dan hanya bisa dibuat oleh orang yang mempunyai keterampilan khusus Penyimpanannya memerlukan ruang yang besar dan perawatan yang rumit Anak tuna netra akan sulit untuk membandingkannya Baca juga Mengenal Discovery Learning, Model Pembelajaran yang Aktif & Efektif Kelebihan dan Kekurangan Media Pembelajaran Cetak Media pembelajaran cetak merupakan salah satu media ajar yang paling lama muncul dan masih dipertahankan hingga saat ini. Contoh media cetak adalah majalah, brosur, buku teks, buku panduan, dan lain-lain. Berikut kelebihan media cetak yang akan Guraru bahas Siswa dapat belajar sesuai dengan kecepatan masing-masing. Materi pelajaran dirancang agar mampu memenuhi kebutuhan siswa baik yang cepat maupun yang lambat membaca dan memahami Siswa akan mengikuti urutan pikiran secara logis Perpaduan teks dan gambar dalam halaman cetak akan menambah daya tarik siswa Memperlancar pemahaman informasi yang disajikan dalam dua format, verbal dan visual Materi dapat direproduksi dengan ekonomis dan didistribusikan dengan mudah Namun, dari beberapa kelebihan di atas, media cetak juga memiliki kekurangan berikut Sulit menampilkan gerak dalam halaman Biaya pencetakan yang mahal jika ingin menampilkan ilustrasi gambar atau foto yang berwarna Proses pencetakan media seringkali memakan waktu beberapa hari bahkan berbulan-bulan tergantung kepada peralatan percetakan dan kerumitan informasi pada halaman cetakan Jika tidak dirawat dengan baik media cetak cepat rusak atau hilang Demikian penjelasan mengenai kelebihan dan kekurangan dari berbagai jenis media pembelajaran. Semoga guru dapat memilih dengan bijak media mana yang akan dipakai dalam proses belajar mengajar. Referensi Pengertian Modul Pembelajaran Menurut Para Ahli 1. Menurut Winkel 2. Nana Sudjana 3. Menurut Anwar 4. Menurut Wijaya 5. Menurut Vembriarto Ciri-Ciri Modul Pembelajaran 1. Self instructional 2. Self contained 3. Stand alone 4. Adaptif 5. User friendly Kekurangan Modul PembelajaranKelebihan Menggunakan Modul Pembelajaran Pengertian Modul Pembelajaran Ciri-ciri, Kelebihan dan Kekurangannya – Mengulas tentang pengertian modul, memang ada banyak sekali definisi yang akan kita pelajari. Ada banyak pendapat yang mengartikan modul pembelajaran. Modul pembelajaran sering digunakan oleh pendidik dan peserta didik untuk memperlancar proses belajar dan pemahaman terhadap materi. Daripada membuang-buang waktu, langsung saja, yuks simak beberapa ulasan berikut. Pengertian Modul Pembelajaran Menurut Para Ahli 1. Menurut Winkel Menurut Winkel 2009 472 pengertian modul pembelajaran dapat diartikan sebagai program studi belajar mengajar. Modul pembelajaran menurutnya diartikan sebagai satuan program terkecil yang dapat dipelajari secara mandiri, perseorangan ataupun dipelajari langsung oleh siswa sendiri. 2. Nana Sudjana Lain dengan pendapat Nana Sudjana 2002 132 yang memaknai pengertian modul sebagai alat ukur yang lengkap. DImana modul pembelajaran ini memiliki peran dan tugas secara mandiri. Karena dapat dipergunakan untuk kesatuan dari seluruh unit laiinnya. Tahukah kamu jika ternyata modul pembelajaran sebagai bentuk kesatuan kegiatan belajar yang tersusun rapi agar peserta didik pun bisa mencapai tujuannya lebih mudah. Dalam perspektif lain, modul pembelajaran dapat diartikan sebagai paket program pembelajaran yang memiliki banyak sekali komponen penting. Beberapa komponen yang ada di dalamnya diantarannya terdapat metode pembelajaran, tujuan pembelajaran, alat atau media pembelajaran, bahan ajar dan termasuk system evaluasinya. 3. Menurut Anwar Berbeda dengan pendapat Anwar, 2010 yang mendefinisikan bahwa modul pembelajaran menekankan pada bahan ajar yang dibuat secara tersistematis. Secaraisi pun dikemas lebih komprehensif, menarik, dan memiliki metode dan evaluasi yang memiliki kemanfaatan untuk mencapai tujuan, yaitu mencapai kompetensi yang diinginkan. 4. Menurut Wijaya Pengertian modul pembelajaran juga dapat diartikan sebagai satuan kegiatan belajar yang terencana sekaligus tersistematis. Umumnya modul ini pun dibuat dengan tujuan siswa dalam mencapai proses atau tujuan belajar tertentu. selain itu, modul juga sebagai modul paket program yang pada dasarnya diperuntukan untuk kepentingan belajar Wijaya, 1988 128. 5. Menurut Vembriarto Menurut Vembriarto 1987 20 mengartin modul secara garis besar tidaklah terlalu berbeda. dimana modul pembelajaran sebagai paket pembelajaran yang memiliki konsep bahan pembelajaran. Dimana secara tujuan akhir, menginginkan adannya tujuan terhadap peserta didiknya. Misalnya menguasai satu unit pembelejaran satu ke unit pembelejaran yang lain. Kesimpulan Secara garis besar, pengertian modul dapat diartikan sebagai modul pembelajaran yang dikemas dalam bahan ajar. Tentu saja dari hasil cetak buku ajar disusun secara sistematis, menarik dan mudah untuk dipelajari secara mandiri. Baca juga Cara Membuat Kata Pengantar Modul dan Contohnya Ciri-Ciri Modul Pembelajaran Tidak dapat dipungkiri bahwa pengertian modul tidak sebatas memahami secara definitifnya saja. Bagi seorang pendidik, penting pula mengetahui ciri-ciri modul pembelajaran untuk siswa itu seperti apa dan bagaimana. Jadi, modul yang baik selain disusun secara runtut dan sistematis, tentu saja juga harus disusun secara jelas. Nah, adapun beberapa karakteristik atau ciri dari modul pembelajaran yang bisa digunakan sebagai acuan. Apa saja? Simak ulasannya sebagai berikut. 1. Self instructional Karakteristik pertama modul pembelajaran haruslah memiliki self instructional, dimana dari modul ini siswa pun bisa belajar secara mandiri. Jadi, tanpa harus pendampingan guru pun, sebenarnya siswa bisa mempelajarinya. Dengan kata lain, peserta didik belajar tanpa bergantung oleh pihak-pihak tertentu. 2. Self contained Dimana materi yang disampaikan lewat modul sudah disusun sesuai dengan unit kompetensi. Sehingga pembahasan yang digunakan lebih lengkap, menyeluruh dan lebih efektif. Karena cukup dalam satu buku, materi pembelajaran sudah tersaji secara langkap. 3. Stand alone Jadi maksud dari stand alone dari pengertian modul adalah, modul disusun dan dikembangkan secara mandiri. Maksudnya tidak bergantung pada media lain. Sehingga siswa yang mempelajaripun tidak terkesan ribet dengan media-media pendukung lainnya. karena dalam satu modul sudah dapat dipahami. 4. Adaptif Modul yang baik tentu saja haruslah adaptif. Adaptif dalam hal ini bisa terhadap banyak hal perkembangan. Baik itu terhadap perkembangan teknologi ataupun ilmu pengetahuan yang sifatnya baru. 5. User friendly User friendly menjadi dasar utama pula dalam pembuatan modul pembelajaran. Meskipun demikian, dari sei penyusunan tetap berdasarkan pada kaidah agar tetap ramah dan pas setiap kali digunakan sebagai pembelajaran. Secara teknis penulisan pun juga harus disesuaikan, agar tingkat keterbacaan pun lebih tinggi, karena bisa mempengaruhi konsistensi dari siswa dalam belajar. Baca juga Cara Praktis Membuat Modul Pembelajaran Kekurangan Modul Pembelajaran Tidak dapat dipungkiri jika pengertian modul pembelajaran memiliki banyak sudut pandang. Seperti yang disinggung di sub bab di atas. Dari beberapa sub bab di atas terdapat beberapa kelemahan dari modul pembelajaran, terutama untuk siswa yang melakukan pembelajaran secara mandiri dan bermodalkan modul pembelajaran. Diantarannya sebagai berikut. Modul pembelajaran kurang efektif digunakan untuk pembelajaran mandiri siswa tanpa pengawasan. Karena lebih banyak siswa yang malas belajar secara mandiri. Jikapun harus belajar secara mandiri, dibutuhkan pengawasan. Dari segi organisasi kegiatan belajar pun kurang baikMasih membutuhkan evaluasi atau ujian untuk mengetahui apakah benar belajar secara mandiri menggunakan modul atau tidak. Dibutuhkan tim atau orang tambahan, yaitu fasilitator sebagai pengawas sekedar untuk memantau proses belajar secara mandiri menggunakan modul pembelajaran yang ada. Dari segi biaya, memakan banyak sekali uang, karena selain harus membeli modul tentu saja juga memberikan uang terhadap jasa fasilitator profesionalnya. Kecuali si siswa memiliki karakter dan memiliki kesadaran tinggi terkait pentingnya proses belajar mengajar. Baca juga Perbedaan Modul dan Buku Kelebihan Menggunakan Modul Pembelajaran Jika di bab awal sudah dijelaskan tentang pengertian modul dan kekurangannya, kali ada juga beberapa kelebihan menggunakan modul pembelajaran. Keuntungan tersebut sebagai berikut. Siswa memiliki kesadaran terhadap dirinya sendiri Membangun rasa tanggung jawab terhadap kegiatan belajar yang dipelajarinya Siswa bisa mempelajari modul pembelajaran lebih eksploratif dan tergantung dari tingkat pemahaman dan kemampuannya. Sehingga memberikan efektivitas dan efisiensi. Membangun motivasi bagi siswa. Karena saat mempelajari secara mandiri di modu pembelajaran, siswa dapat mengetahui lebih. Terjadi pemerataan pemahaman terhadap materi yang disampaikan dari buku ajar dan tentu saja lebih berdaya guna. Nah, dari pembahasan tentang pengertian modul pembelajaran di atas sedikit ada gambaran tentang modul pembelajaran. Memang bagi masyarakat umum ini tidak terlalu penting. Tetapi di dunia pendidikan, modul pembelajaran sangatlah penting. Tidak sekedar penting untuk peserta didik saja, tetapi juga penting bagi peserta didik dan orangtua. Semoga dengan sekilas tentang pengertian modul di atas memberikan manfaatnya. Baca juga Ternyata Berbeda, Inilah Perbedaan Modul dan Buku Ajar Kontributor Irukawa Elisa Referensi Anwar, Ilham. 2010. Pengembangan Bahan Ajar. Bahan Kuliah Online. Direktorai UPI. Bandung. Vembriarto, St. 1975. Pengantar Pengajaran Modul. Yogyakarta. Wijaya, cece,. dkk. 1988. Upaya Pembaharuan Pendidikan dan Pengajaran. Bandung Remadja Karya. Winkel, 2009. Psikologi Pengajaran. Yogyakarta Media Abadi

kelebihan dan kekurangan bahan ajar